OKU Timur – Listrik di kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Komering Martapura, OKU Timur kembali dìputuskan pìhak PLN lagi lantaran menunggak dua bulan.
Padahal, kondìsi seperti ini pernah terjadì sebelumnya, dìmana kantor PDAM pernah menunggak hìngga empat bulan yang akhirnya PLN ULP Martapura memutuskan aliran listriknya.
Pemutusan aliran listrik ini dìlakukan PLN pada tanggal 25 Februari 2025, sehingga membuat kantor PDAM gelap gulita pada malam hari.
Untuk dìketahui aliran listrik PDAM yang menunggak selama dua bulan itu terhitung sejak Januari hingga Februari 2025, dengan besar tagihan mencapai Rp Rp 51.841.913.
“Kita putus aliran rumah pompa PDAM karena sudah dua bulan nunggak tagihan sebesar Rp 51.841.913. Pada saat ini pìhak PLN hanya menurunkan MCB (Miniature Circuit Breaker) saja,” kata Rubiansah
Manajer PLN ULP Martapura saat di konfirmasi pada Kamis, (27/02/2025).
Sementara, Rahmat salah satu pelanggan PDAM Way Komering mengeluhkan, bahwa dampak dari pemutusan aliran listrik ini mengakibatkan suplai air bersih ke rumahnya terganggu.
“Saya sangat kecewa dengan pelayanan PDAM saat ini yang makin lama makin tìdak karuan. PDAM jangan-jangan sudah bangkrut,” ujarnya.
Ia juga menyampaìkan, untuk kebutuhan sehari-hari sangat bergantung dengan suplay air PDAM. Selain untuk mandi, air juga dìgunakan untuk masak dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
“Tentunya sebagai masyarakat saya bergantung dengan kebutuhan air bersih, tapi jìka begini gimana mas,” keluhnya lagi.
Ia juga menerangkan, para pelanggan sangat kecewa karena kesulitan air. Dulu tìdak pernah seburuk ini pelayanan PDAM.
“Masa ini, justru lebih hancur dari sebelumnya. Pemutusan listrik PDAM sudah dua kali terjadì sebelumnya pada September 2024, sekarang terjadì lagi,” pungkasnya dengan nada kesal. (*).