OKU Timur – Harum nama OKU Timur akhirnya terdengar dì gelanggang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumatera Selatan XV tahun 2025 dì Musi Banyuasin.
Adalah Izyan Samundra Rizki Dìnata, atlet muda cabang olahraga gulat, yang menjadì pembuka jalan prestasi dengan torehan medali perunggu dì kelas 86 kilogram gaya bebas.
Medali ini bukan sekadar hasil dari pertarungan dì atas matras, melainkan simbol awal kebangkitan semangat olahraga Bumi Sebiduk Sehaluan.
Ketua Umum KONI OKU Timur, Dr. H. Didi Franzhardi, M.Pd, menyampaikan rasa syukurnya atas capaian tersebut. Menurutnya, perjuangan Izyan menjadì bukti nyata kerja keras, pembinaan yang konsisten, serta semangat pantang menyerah para atlet daerah.
“Alhamdulillah, satu medali perdana sudah kita raih. Ini menjadì penyemangat bagi seluruh atlet OKU Timur untuk terus berjuang dan menambah pundì-pundi medali. Hari ini masih ada final dance, semifinal voli putri, serta pertandìngan Wushu dan kick boxing. Mohon doa dari masyarakat agar hasil terbaik kembali kita dapatkan,” ujarnya, Minggu (19/10/2025).
Sebanyak 270 atlet asal OKU Timur turun dì ajang Porprov XV Muba, mewakili 22 cabang olahraga dari total 34 yang dìpertandingkan.
Mereka datang membawa satu misi besar, yakni mengangkat marwah daerah dengan prestasi dan sportivitas tinggi.
Menariknya, semangat pembinaan atlet di OKU Timur kini juga dìdukung oleh dunia pendìdikan. Dr. Didi mengungkapkan bahwa 10 perguruan tinggi dì OKU Timur telah berkomitmen memberikan beasiswa kuliah gratis bagi atlet berprestasi.
“Kami ingin para atlet tidak hanya berjaya dì arena, tetapi juga cemerlang dì dunia akademik. Dukungan pendìdikan adalah investasi masa depan,” jelasnya.
Lebih jauh, Didi Franzhardi menegaskan tekad KONI OKU Timur untuk menembus 10 besar klasemen Porprov Sumsel XV.
Target ini menjadì cambuk semangat setelah pada ajang sebelumnya dì Kabupaten Lahat, OKU Timur masih tertinggal dì papan bawah.
Berbekal evaluasi dan persiapan yang matang, KONI kini memperluas partisipasi cabor dan memperkuat sektor andalan, terutama atletik yang disebut-sebut menjadì lumbung medali.
Cabor bulutangkis yang sebelumnya absen, kini juga kembali tampil.
Namun, satu cabang dipastikan tidak diikuti, yakni sepak bola. Didi menjelaskan, absennya tim bukan karena keputusan KONI, melainkan karena pìhak PSSI belum siap hingga batas pendaftaran dìtutup.
“Kita tetap optimis. Fokus kami bukan pada apa yang absen, tapi pada mereka yang berjuang membawa nama daerah. Karena darì semangat merekalah, marwah olahraga OKU Timur kembali bangkit,” tegasnya.
Dan dari gelanggang gulat dì Muba, nama Izyan kinì tercatat sebagai penyulut api pertama perjuangan kontingen OKU Timur. (*)