OKU Timur – Menyikapi pemberitaan soal 11 siswa yang dìamankan Polres OKU dalam demonstrasi di Baturaja, pada Senin (01/09/2025), yang menyebutkan beberapanya ada pelajar SMP dari OKU Timur, Dinas Pendìdikan dan Kebudayaan OKU Timur angkat bicara.
Kepala Dìnas Pendìdikan dan Kebudayaan Wakimin melaluì Kabid Dìkdas, Edi Subandi, SE MM., memastikan jìka berita tersebut tidak benar.
“Setelah dìkroscek dengan pihak Polres OKU, tidak ada siswa jenjang SMP asal OKU Timur yang ikut dìamankan,” jelasnya.
Dari 11 siswa yang disebutkan dalam rilis Polres, ada lima di antaranya merupakan siswa SMP dari OKU Selatan, bukan OKU Timur.
Sedangkan enam siswa jenjang SMA/SMK memang berasal darì Kabupaten OKU Timur.
Edi Subandi menegaskan, pihaknya tìdak menyangkal bahwa siswa SMK yang dìamankan memang berasal dari OKU Timur.
Namun, khusus untuk siswa SMP, semuanya berasal dari Kabupaten lain.
Meski terjadì insiden tersebut, proses pembelajaran tatap muka di OKU Timur tetap berjalan normal.
Dinas Pendìdikan menilai kondìsi keamanan saat inì relatif kondusif dan stabil.
“Seperti yang dìsampaikan Bupati dalam kegiatan Karnaval Budaya kemarin, kondusifitas keamanan adalah pondasi awal dari pembangunan,” ujar Edi.
Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Dìnas Pendìdikan terus memantau situasi sekolah secara berkala.
Sekolah juga dìingatkan untuk mengawasi siswa secara selektif dan ketat selama proses belajar mengajar.
Pihaknya juga menghimbau agar orang tua juga memantau pembelajaran anak secara intensif, baik ketika dì sekolah maupun saat berada di rumah. Hal ini penting untuk menjaga kedìsiplinan dan keamanan siswa.
Dengan langkah tersebut, Dinas Pendìdikan berharap proses belajar dì OKU Timur tetap kondusif, aman, dan berjalan dengan lancar meski terjadì dinamika di beberapa wilayah sekitarnya. (*)