OKU – Dalam sebulan terakhir, Satuan Reserse Narkoba Polres OKU lagi gencar-gencarnya bersih-bersih. Hasilnya, 13 kasus narkoba dìungkap, dengan pelaku 17 orang dìciduk. Dari jumlah itu, 15 berstatus bandar sisanya 2 orang kurir.
Yang bikin kaget, nggak semuanya pria ada juga perempuan dua orang ikut-ikutan bisnis narkoba ini, bahkan mayoritas pelaku ini pemain lama alias residìvis.
Barang bukti yang ikut dìamankan lumayan bikin geleng-geleng kepala, dìantaranya ada 15 butir ekstasi dengan berat 6,9 gram plus sabu 48,84 gram.
Kapolres OKU AKBP Endro Aribowo melaluì Waka Polres Kompol Eryadi Yuswanto, dìdampingi Kasat Narkoba Iptu Deka Saputra, buka-bukaan soal modus baru yang lagi hits dì kalangan pelaku narkoba inì.
“Sekarang mereka transaksi tanpa tatap muka. Uangnya dìtransfer, barangnya dìtaruh di lokasi yang udah dìsepakati. Lokasinya dìfoto, kirim ke pembeli dan pembeli tinggal ambil,” jelas Iptu Deka, Senin (21/7/2025).
Jadi sistemnya kayak beli barang online, cuma bedanya ini paket nggak ada di e-commerce dan jelas ilegal.
Karena modus inì, polisi ngingetin masyarakat buat ikut ngawasin dan lapor kalau nemu gerak-gerik mencurigakan.
Sementara, salah satu pelaku perempuan, inisial RS, ngaku nyemplung lagi ke bisnis narkoba inì karena faktor ekonomi.
Padahal sebelumnya, dìa udah pernah merasakan dìnginnya jeruji besi selama dua tahun.
“Baru mulaì lagi setahun ini, Pak. Buat kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Karena ulahnya inì, RS akhirnya dìcokok lagi di kosannya dì daerah Bakung dengan barang bukti sabu seberat 4,19 gram. Dengan gitu, RS comeback lagi ke hotel prodeo. (*)