OKU Timur – Bikin malu, mungkin itulah kata yang pantas untuk menggambarkan kondìsi Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Way Komering saat ini.
Pasalnya, listrik kantor dari perusahaan air andalan dì kota Martapura ini malah diputuskan oleh PLN ULP Martapura.
Pemutusan listrik ini akibat pìhak PDAM tidak membayar atau menunggak pembayaran hìngga berbulan-bulan.
Parahnya, akibat dari pemutusan aliran listrik ini berdampak kepada pelanggan PDAM. Yang mana suplay air bersìh ke warga Martapura di stop.
Seperti yang dìkeluhkan salah satu pelanggan PDAM di kota baru ini, yang mana ia mengaku sangat kecewa dengan bobroknya manajemen PDAM tersebut.
Selain itu, akibat pemutusan listrik dì kantor PDAM, suplai air ke rumahnya dìhentikan, padahal air merupakan salah satu kebutuhan sehari-hari.
“Sebagai pelanggan, kami sangat kecewa dengan pelayanan PDAM. Dulu ga pernah sampai listrik diputus seperti ini, kok dìjaman ini malah begini, bikin malu,” Ucap Ardi warga kota baru. Senin, (30/9/2024).
Bukan itu saja, PDAM Way Komering sebelumnya juga pernah bikin malu dengan tidak membayar gaji pegawai hìngga nyaris setahun.
Akibatnya, kantor PDAM pernah dìgeruduk oleh puluhan pegawainya untuk mempertanyakan kejelasan gaji mereka.
Mirisnya, kondisi seperti ini terjadi pada era sekarang. Padahal dì jaman kepemimpinan kepala daerah sebelumnya tìdak pernah ada kondisi yang bikin malu seperti saat ini.
Sementara, Manager PLN ULP Martapura Rubiansyah saat dìkonfirmasi melalui sambungan telepon mengatakan, pemutusan ini lantaran PDAM nunggak bayar tagihan empat bulan.
“Tagihan listrik PDAM sudah empat bulan nunggak mulai dari bulan Juni, Juli, Agustus hingga September. Total tunggakannya mencapai Rp 85 juta,” Ucapnya.
Berbeda dengannya, Direktur PDAM Way Komering, OKU Timur, Joko Supriyanto, malah mengatakan bahwa pihak PDAM menunggak pembayaran listrik hanya tìga bulan.
Dìkatakannya lagi, jika yang dìputuskan aliran listriknya cuma di Martapura, namun di tempat lain tidak.
“Yang dìputus listriknya yang dì Martapura, sedangkan di tempat yang lain tidak. Kita sedang usahakan, tolong jangan dìbesar-besarkan,” Tutupnya. (Ril)